Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Chairil Anwar
1946
Tentang Cgkata
Cgkata ini berisi kumpulan puisi klasik dan mpdern yang terbaik sepanjang masa, karya penyair terkenal seperti Khalil Gibran, Taufik ismail, Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, ws rendra, Jalaluddin Rumi serta puisi modern karya Sastrawan Muda Indonesia dari Generasi Milenial seperti Dea Anugrah serta penulis modern yang lain.Selain itu, terdapat pula jenis puisi baru dan puisi lama seperti Pantun, Karmina, Mantra, Syair, Gurindam, Seloka, hingga Talibun.
Puisi-puisi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada semua penggemar puisi.
Puisi yang dishare sebagai daftar isi di dalam blog cgkata ini hanyalah untuk koleksi pribadi saja dan referensi pembaca cgkata.blogspot.com Semua contoh puisi ini bersumber dari pencarian di internet, pustaka Nasional dan juga rujukan dari buku-buku sastra tanah air dan luar negara.
Post a Comment for "Cintaku Jauh Di Pulau ~ Chairil Anwar"