KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITAS): PENGERTIAN, TINGKAT, SEBARAN, MANFAAT, DAN ANCAMAN

Apabila kamu adalah pelajar dari seolah tingkat menengah khusunya kelas 10 tentu sedang belajar tentang keanekaragaman hayati, baik itu dari contoh, pengertian, tingkat, sebaran, manfaat, dan ancamannya baik di Indonesia bahkan dunia. Untuk mengingat kembali materi tentang keanekaragaman hayati (Biodiversitas) di SMA, berikut penjelasan cgkata.blogspot.com




Pengertian Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Dalam pengertian singkat, Semua variasi bentuk kehidupan disebut dengan keanekaragaman hayati.


Tingkat Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Adapun tingkatan Biodiversitas terdiri dari 3 tingkatan diantaranya:


1. Keanekaragaman Gen

Gen adalah substansi kimia sebagai faktor penentu sifat keturunan. Gen terdapat di dalam lokus kromosom. Keanekaragaman Tingkat Gen merupakan variasi yang terdapat dalam satu spesies baik dalam satu populasi ataupun di antara banyak populasi atau variasi gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies makhluk hidup. Contohnya: Bunga Mawar Merah (Rosa Hiproida atau Rosa sp.), Bunga Mawar putih (Rosa sericea Lindl.)dan Bunga Mawar Kuning. Contoh lainnya: Pada Manusia adalah variasi bentuk hidung, warna kulit, golongan darah dan bentuk rambut pada manusia. Pada Hewan Misalnya: Variasi Bentuk Pial Ayam yaitu Gerigi, biji, bilah dan sumpel. Variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya.


Tingkat Keanekaragaman Gen ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juiga faktor lain yang berperan memengaruhi keanekaragaman gen ini, yaitu Lingkungan. Sifat yang muncul pada individu merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan.


2. Keanekaragaman Tingkat Jenis (Spesies)

Keanekaragaman tingkat spesies adalah variasi antarspesies di dalam ekosistem.Variasi antarspesies, misalnya dalam satu genus, famili atau tingkatan taksonomi lebih tinggi lainnya mudah diamati dari pada variasi dalam satu spesies. Contohnya: Keanekaragaman Tingkat Jenis dalam satu genus Panthera yaitu Harimau (Panthera tigris) dan macam tutul (Panthera pardus). Kedua jenis tersebut memiliki ukuran, bentuk tubuh, warna bulu, tipe loreng dan lingkungan hidup yang berbeda. Contoh lainnya: keluarga kacang–kacangan, ada kacang kapri (Pisum sativum L.), kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr.), kacang tanah (Arachis hypogeae L.) dan sebagainya.


3. Keanekaragaman tingkat Ekosistem

Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen abiotik yang beragam menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda – beda. Akibatnya akan terbentuk keanekaragaman ekosistem.Keanekaragaman tingkat Ekosistem merupakan variasi beragam Ekosistem di lapisan Biosfer.Variasi tersebut terjadi karena komponen biotik dan kondisi abiotik setiap ekosistem berbeda. Misalnnya: Posisi Geografi dan Iklim berpengaruh terhadap Biodiversitas pada suatu daerah. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adala Hutan Hujan Tropis, hutan Gurun, Ekosistem Laut.


Jenis organisme yang menyusun setiap ekosistem berbeda- beda. Ekosistem hutan hujan tropis.Misalnya: diisi pohon- pohon tinggi berkanopi, rotan, Anggrek (Orchidaceae), Paku- Pakuan, Burung, Harimau (Panthera tigris), Monyet (Macaca fascicularis), Orang Utan (Mawas Pongo pygmaeus), Kambing hutan, Ular (Aerochordus granulatus), Rusa (Cervus timorensis), Babi (Artamus leucorynchus) dan Berbagai Jenis Serangga.


Pada ekosistem sungai terdapat ikan, kepiting, udang, ular dan ganggang air tawar. Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah ditentukan oleh berbagai faktor antara lain posisi tempat berdasarkan garis lintang, ketinggian tempat, iklim, cahaya matahari, kelembapan, suhu dan kondisi tanah.


Sebaran Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) di Permukaan Bumi

Wilayah sebaran makhluk hidup disebut Biogeografi. Wilayah sebaran mahkluk hidup dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis makhluk hidupnya yaitu zoogeografi dan fitogeografi.

1. zoogeografi

Zoogeografi adalah peta wilayah persebaran untuk hewan. Pada tahun 1876, seorang ilmuwan inggris bernama Alfred Russel Wallace melakukan penelitian tentang sebaran hewan di permukaan bumi.Berdasarkan penlitiannya, setiap wilayah memiliki hewan dengan kekhasan tersendiri sesuai dengan letak geografisnya. Wallace membagi wilayah persebaran hewan di permukaan bumi menjadi 6 wilayah utama yaitu Oriental, Paleartik, Ethiopia, Neartik, Neotropik dan Australasia.

Zona Oriental

Zona ini secara esensial membentuk wilayah Asia dengan kepulauan- kepulauan yang berdekatan, seperti India, Srilanka, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Formosa dan Filiphina. Contoh hewan yang hidup di daerah oriental antara lain harimau, gajah, orangutan, badak bercula satu dan dua, antilop dan tapir. Zona ini mempunyai barier berupa samudra atau gurun pasir.

Zona Paleartik

Zona ini meliputi hampir seluruh Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris dan Jepang.Zona ini merupakan wilayah yang memiliki perbedaan dan perubahan suhu yang tinggi serta perbedaan curah hujan dan keanekaraman yang tinggi.Contoh hewan yang hidup di wilayah ini seperti landak, bison, kucing kutub, beruang dan menjangan.

Zona Ethiopia

Zona ini meliputi Afrika di sebelah Selatan Sahara, Madagaskar dan Arab.Contoh hewan yang hidup di wilayah Ethiopia yaitu Jerapah, Zebra, Unta, Badak Afrika, Primata seperti Lemur, Gorila dan Simpanse.

Zona Neartik

Zona ini meliputi Amerika Utara dan Seluruh daerah Greenland. Kondisi fisik lingkungan bersalju, hutan gugur, padang rumput atau hutan konifer. Hewan yang hidup di zona ini ada kesamaan dengan wilayah Paleartik, contohnya : Kalkun, Salamander, bison, dan Caribou.

Zona Neotropik

Zona ini meliputi meksiko bagian selatan hingga Amerika bagian tengah dan Amerika selatan.Kondisi lingkungan sebagian besar beriklim tropis dan sebagian beriklim subtropis. Hewan yang hidup di wilayah tersebut antara lain Armadilo, Giant anteaater dan Ungulata (Hewan berkuku) seperti menjangan, babi, antilop dan kuda.

Zona Autralasia

Zona ini meliputi Autralia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau di sekitarnya. Kondisi lingkungan di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan sebagia lagi subtropis. Beberapa hewan yang hidup di zona ini antara lain kangguru, koala, burung kasuari dan cendrawasih.

2. Fitogeografi

Persebaran tumbuhan di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh iklim, seperti temperatur, kelembapan, curah hujan, dan intensitas cahaya.Selain itu, persebaran tumbuhan dipengaruhi pula oleh kondisi tanah dan letak geografisnya.


Faktor yang memengaruhi sebaran makhluk hidup pada Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Adapun Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran makhluk hidup diantaranya:

Faktor Geografi

Faktor geografi ini sangat memengaruhi sebaran makhluk hidup. Suatu organisme akan terhambat persebarannya karena terhalang oleh bebrapa faktor geografis seperti terhalang laut atau gunung yang tinggi. Kondisi tersebut menyulitkan suatu organisme untuk berpindah karena tidak bisa melampaui halangan tersebut.

Faktor Reproduksi

Faktor lain yang dapat terhambat persebaran suatu organisme adalah faktor reproduksi. Faktor ini menyebabkan tidak terjadinya perkawinan interspesies. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain :
  • Faktor Prezigotik yaitu hambatan saat dan sebelum perkawinan atau fertilisasi. Contohnya : pada pohon jenis Platanus occidentalis di bagian timur amerika dan Platanus orientalis di bagian timur laut tengah. Kedua spesies ini sebenarnya dapat disilangkan dan menghasilkan hibrid yang fertil, namun karena keduanya hidup di dua tempat yang berjauhan, maka fertilisasi kedua spesies tersebut tidak mungkin terjadi.
  • Faktor Post Zigotik yaitu hambatan yang terjadi setelah terjadi fertilisasi atau saat perkembangan menuju dewasa. Contohnya : beberapa spesies katak dalam genus Rana bisa hidup pada habitat yang sama dan kadang terjadi fertilisasi. Akan tetapi, keturunan yang dihasilkan umumnya tidak berkembang kemudian mengalami kematian.
  • Faktor Endemisme. Faktor endemisme dapat menyebabkan kekhasan suatu organisme yang dipengaruhi oleh kekhasan habitatnya sehingga organisme tersebut hanya terdapat pada habitat tertentu saja.



Sebaran Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) di Indonesia

https://cgkata.blogspot.com/

Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropis, berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan Autralia. Persebaran Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) di Indonesia, terbagi diantaranya:

Persebaran Fauna (Hewan) di Indonesia

Berdasarkan letak Geografisnya, wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal yaitu Garis Wallace dan Garis Weber. Kedua garis khayal ini menyebabkan terjadinya perbedaan persebaran hewan di beberapa daerah wilayah Indonesia.

Daerah sebelah barat garis Wallace

Wilayah Indonesia termasuk ke dalam daerah di sebelah barat Garis Wallace meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.Di daerah ini ditemukan berbagai jenis fauna oriental.Jenis–jenis fauna tersebut adalah Gajah (Elephas maximus), Tapir (Acrocodia indica), Badak Bercula Satu (Rhinoceros sundaicus), Harimau Sumatera (Panthera tigris-sumatranus), Orang Utan (Mawas Pongo pygmaeus) dan Beruang Madu (Helarctos malayanus).Tipe fauna Oriental dicirikan dengan hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai macam Kera dan Ikan Air Tawar.

Daerah sebelah Timur Garis Wallace

Wilayah Indonesia yang ada di sebelah timur Garis Wallace memiliki berbagai jenis fauna Autralian yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang mencolok. Misalnya: Kasuari (Casuarius casuarius), Cenderawasih, Kakaktua (Cacatua galerita), Nuri (Tanygnathus sumatranus)dan Parkit. Jenis fauna lainnya yaitu Komodo (Varanus komodoensis), Babi Rusa (Babyrousa babyrussa)dan Kuskus (Phalanger spp.)

Daerah Peralihan (wilayah Wallacea)

Daerah peeralihan adalah daerah di antara dua garis Wallace dan Weber.Disebut juga wilayah Wallacea.Semakin ke timur dari garis Wallace, jumlah fauna Oriental semakin berkurang.Sebaliknya semakin ke barat dari garis Weber fauna Australian semakin berkurang.Sementara itu hewan- hewan oriental. Misalnya: Burung Hantu (Otus migicus beccarii), Bajing (Callosciurus nigrevitatus) dan Babi (Artamus leucorynchus) melintasi Garis Wallace sampai ke Sulawesi. Hewan Australian yang lainnya.Misalnya : Anoa (Anoa depressicornis), Maleo (Macrocephalon maleo).

Persebaran Tumbuhan (Flora) di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia dalam hal tumbuh- tumbuhan. Daerah di Indonesia yang memiliki jenis Tumbuhan terkaya adalah hutan hujan primer dataran rendah kalimantan dengan 34% dari 100.000 jenis tumbuhan berbiji endemik.


Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia dan Papua Nugini. Indonesia memiliki 2 di antara lima bioma di dunia yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi.Di dalama bioma tersebut terdapat 10% jenis tumbuhan yang ada di dunia.


Tumbuhan khas Malesiana yang terkenal adalah Raflesia arnoldi (Bunga Raflesia).Tumbuhan ini merupakan tumbuhan parasit yang hidup melekat pada akar atau batang tumbuhan pemanjat Tetrasigma.Penyebaran Raflesia meliputi Sumatera (Aceh dan Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan Jawa.


Selain itu, terdapat juga Amorphophallus titanum yang sering disebut Bunga Bangkai.Amorphophallus merupakan flora khas Indonesia yang terdapat di Sumatera. Keanekaragaman tumbuhan lainnya yang bernilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan antara lain tumbuhan berbuah seperti Durian (Durio Zibethinus), Rambutan (Nephellium lappacium), Kedondong (Spondias dulcis), Salak (Salacca edulis), dan masih banyak buah- buahan khas tropis lainnya.

Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Hujan Tropis

Hutan Hujan Tropis menunjukkan terbentuknya berbagai jenis ekosistem dann keragaman luar biasa tumbuhan, dilihat dari ukuran, bentuk, pola pertumbuhan dan perawakan.Sifat mencolok dari hutan ini adalah ditemukannya Liana.Liana merupakan tumbuhan berakar ke tanah mempunyai batang panjang, agak ramping, berkelok- kelok, menjalar, dan membelit atau mengait dalam susunan khas. Contohnya Talas- Talasan, Pandan merambat, Palem dan Rotan.


Ciri hutan Hujan Tropis lainnya adalah ditemukannya herba besar seperti Jahe, Pisang dan Marantaceae. Epifit merupakan bentuk kehidupan lain yang berlimpah-limpah di hutan tropis basah. Epifit tidak berakar di tanah tetapi menempel pada tumbuhan lain terutama pohon. Contohnya: Paku-Pakuan dan Anggrek


Tumbuhan lain yang tumbuh di hutan tropis basah adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga hidupnya bersifat saprofit dan parasit. Contohnya : Rafflesia Arnoldi.

Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Musim

Hutan musim berbeda dengan hutan tropis basah dalam hal keragaman tumbuhannya.Beberapa palem terdapat di hutan ini, sedangkan jenis Liana, Paku, dan anggrek tidak ditemukan.


Persebaran hutan musim di Indonesia membentuk kelompok hutan kecil yang berada di antara tipe vegetasi lainnya. Contoh hutan musim: di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Banyak jenis pohon hutan musim Indonesia yang menghasilkan Kayu, Minyak dan Makanan seperti Pohon Jati (Tectona grandis L.f), Cendana (Saltanum album), Kayu Putih (Melaleuca leucadendra), Kemiri (Aleurites moluccanus) dan Asam Jawa (Tamarindus indica).

Keanekaragaman Tumbuhan Di Lahan Hutan Savana

Savana ditemukan di daeraah kering di Indonesia, umumnya digunakan sebagai tempat berburu dan menggembala.Jenis tumbuhan yang mendominasi adalah Rumput-Rumputan dan Herba, sedangkan pohon jarang ditemukan.Umumnya tumbuhan yang banyak ditemukan adalah tumbuhan Xerofit.


Manfaat Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) di Indonesia

Manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk menjaga keberlangsungan hidupnya.Jenis- jenis tumbuhan dan hewan di manfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, sandang dan papan.Selain itu, jenis tumbuhan dan hewan lainnya dimanfaatkan manusia sebagai untuk dibudidayakan, bahan obat- obatan, bahkan dimanfaatkan juga sebagai keindahan.


Beberapa manfaat tumbuhan dan hewan bagi manusia tersebut diantaranya:


1. Bahan Pangan

Manusia memperoleh makanan dari makhluk hidup lain yaitu tumbuhan dan hewan. Sumber makanan dari berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia diantaranya sebagai berikut:

Bahan makanan yang berfungsi sebagai makanan pokok.

Misalnya: Padi (Oryza sativa),Jagung (Zea mays),Gandum (Triticum), Sagu (Metroxylon sagu Rottb.), Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.), Singkong (Manihot esculenta Crantz) dan Talas (Colocasia esculenta (L.)Schott).

Bahan makanan yang berfungsi sebagai lauk pauk.

Misalnya: Ikan, Ayam (Gallus gallus domesticus), Sapi (Bos taurus), Kambing (Capra aegagrus hircus) dan Udang (Caridea).

Bahan makanan yang berfungsi sebagai sayuran.

Misalnya: Bayam (Amaranthus), Kangkung (Ipomoea aquatica), Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis), Kubis (Brassica oleracea var. Capitata), Tomat (Solanum lycopersicum), Buncis (Phaseolus vulgaris), Wortel (Daucus carota)dan Jagung (Zea mays).

Bahan makanan yang berfungsi sebagai buah-buahan.

Misalnya: Mangga (Mangifera Indica), Apel (Malus domestica Borkh), Rambutan (Nephelium lappaceum), Durian (Durio), Kelengkeng (Dimocarpus longan) dan Anggur(Vitis vinifera).


2. Bahan Sandang

Manusia hidup membutuhkan pakaian walaupun pakaian yang dikenakan penduduk dunia memiliki bentuk, model dan bahan yaang berbeda- beda. Misalnya: Kapas, Ulat Sutra untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi, kulit hewan seperti sapi atau kambing bisa digunakan untuk membuat Jaket, Kulit Sapi bisa digunakan untuk membuat sepatu, bulu burung digunakan untuk membuat aksesori pakaian.


3. Bahan Bangunan dan Alat- Alat Rumah Tangga

Sebagian besar komponen barang- barang terbuat dari bahan besi, plastik atau kayu.Bahan kayu berasal dari tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai sumber bahan bangunan dan alat- alat rumah tangga antara lain: Jati, Mahoni, Sonokeling, Bangkirai, Sengon, Kruing, Ulin, Kelapa dan Bambu.


4. Bahan Budi daya

Banyak orang berwirausaha dengan mengembangkan usaha di bidang keanekaragaman hayati baik hewan ataupun tumbuhan.Berbagai hewan dikembangkan manusia sebagai sumber pendapatan.


Misalnya: Dengan memelihara Ayam Petelur, Pedaging, Sapi Perah, usaha perikanan air tawar dan sebagainya. Selain keanekaragaman hayati yang tinggi dapat pula dijadikan masyarakat sebagai sumber pendapatan, misalnya : sebagai bahan bangunan dan alat- alat rumah tangga, bahan baku industri dan rempah- rempah. Jati dan Mahoni dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri ukir, teh dan kopi sebagai bahan baku industri minuman, kenangan dan nilam sebagai bahan baku industri minyak wangi.


5. Sumber Plasma Nutfah

Plasma Nutfah atau sering disebut gen yang merupakan substansi atau sumber sifat keturanan makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan jenis unggul baru.Plasma Nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies. Misalnya: spesies tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.


6. Keilmuwan

Tumbuhan dikembangkan manusia melalui usaha pertanian, sedangkan hewan dikembangkan melalui kegiatan peternakan. Salah satu cara dilakukan manusia untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan mengupayakan perkembangbiakan secara vegatif buatan seperti mencangkok, menempel, menyambung, merunduk dan stek.


7. Bahan Obat-Obatan

Banyak jenis tumbuhan dan hewan dapat dijadikan bahan obat- obatan seperti Kencur (Kaempferia galanga), Jahe (Zingiber officinale),Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), Adas, Sirih, Mengkudu (Morinda citrifolia), Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dan sebagainya.


8. Keindahan

Anda tentu pernah melihat tanaman hias seperti Anggrek dan mawar.Tanaman- tanaman tersebut dimanfaatkan sebagai hiasan karena dapat menjadikan pemandangan sekitar terlihat indah dan asri.Selain tanaman yang dapat dimanfaatkan keindahannya, hewan pun dapat dimanfaatkan untuk keindahan. Misalnya: Burung Beo (Gracula religiosa) dapat dinikmati keindahan suaranya dan burung merak serta Burung Cendrawasih (Paradisaeidae)dinikmati keindahan warna bulunya.


Ancaman dan Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Ancaman Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Pada tahun 2015, IUCN (International Union For the Conservation of Nature), sebuah lembaga mendata ancaman kepunahan spesies di dunia mengungkapkan bahwa terdapat 22. 784 spesies di dunia yang terancam punah.Jumlah ini hampir sepertiga dari jumlah spesies yang dievaluasi oleh IUCN.Di situs IUCN tercantum 834 spesies makhluk hidup yang dinyatakan punah.


Di Indonesia, beberapa spesies hewan juga telah dinyatakan punah. Contohnya: harimau jawa dan harimau bali. Adapun harimau sumatera dan beberapa jenis hewan lainnya seperti badak jawa, kangguru, pohon wondiwoi, macan tutul jawa, kura-kura hutan sulawesi berada dalam status kritis punah. Ancaman kepunahan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
  • Perubahan Habitat;
  • Perubahan Iklim;
  • Eksploitasi berlebihan;
  • Kompetisi oleh spesies eksotik;
  • Pencemaran.



Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelstarian Keanekaragaman Hayati dibagi menjadi dua yaitu Pelestarian secara In- Situ dan Pelestarian secara Ex- Situ.


Pelestarian secara In Situ

Pelestarian ini adalah pelesatarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di tempat hidup aslinya (habitatnya). Pelesatarian ini dilakukan pada makhluk hidup yang memerlukan habitat khusus atau makhluk hidup yang dapat menyebabkan bahaya pada kehidupan makhluk hidup lainnya jika dipindahkan ke tempat lain. Contoh :Taman Nasional dan Cagar Alam.

Pelestarian secara Ex- Situ

Pelestarian ini adalah pelestarian keanekaragaman hayati (Tumbuhan dan Hewan) dengan cara dikeluarkan dari habitatnya dan dipelihara di tempat lain. Pelestarian secara ex-situ dapat dilakukan melalui cara-cara diantaranya:
  • Kebun koleksi;
  • Kebun plasma nutfah;
  • Kebun raya;
  • Kebun binatang

Ada 3 langkah Usaha Pelestarian yakni sebagai berikut :
  1. Perlindungan Sistem Penyangga. Kehidupan Sistem Penyangga kehidupan adalah suatu sistem yang terdiri dari proses yang berkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi yang apabila terputus akan mempengaruhi kehidupan. Agar manusia tidak dihadapkan pada perubahan yang tidak diduga yang akan mempengaruhi kemampuan pemanfaatan sumber daya alam hayati maka proses ekologis yang mendukung kehidupan itu perlu dijaga dan dilindungi.
  2. Perlindungan Keanekaragaman. Jenis Tumbuhan Dan Satwa Beserta Ekosistemnya.
  3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.


RANGKUMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITAS): PENGERTIAN, TINGKAT, SEBARAN, MANFAAT, DAN ANCAMAN

Dari penjelasan apa yang dimaksud dengan pengertian, tingkat, sebaran, manfaat, ancamapn dan pelesatrian dalam tulisan cgkata.blogspot.com dapat disimpulkan pada rangkuman singkat bahwa keanekaragaman hayati sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup di muka bumi. Jadi ini bukan sekedar Perdalam Materi Keanekaragaman Hayati buat Biologi kelas 10 namun juga pentingnya kesadaran agar kita lebih peduli terhadap keberagaman hayati. Demikian tentang keanekaragaman untuk pelajaran sekolah dari cgkata.blogspot.com semoga bermanfaat!!!!

Post a Comment for "KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITAS): PENGERTIAN, TINGKAT, SEBARAN, MANFAAT, DAN ANCAMAN"