cgkata.blogspot.com, Jakarta: Dalam Tumbuhan baik akar maupun batang, apakah pernah mendengar kata monokotil atau kotiledon, atau dikotil? Umumnya, saat belajar Biologi khususnya kelas 10 SMA/MA tentu mendapat soal yang berkaitan dengan monokotil atau dikotil termasuk menyebutkan contohnya. Lalu, apa yang membedakan keduanya?
Mengutip Buku Biologi Kelas X karya Moch Anshori & Djoko Marton Bab 7 tentang Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae), dijelaskan secara singkat Monokotil (Monocotyledonae) merupakan semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak menyolok.
Menurut Ahli dalam Tjitrosoepomo, (2012) berpendapat bahwa Kelas monocotiledoneae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Lebih lengkap, pada buku kelas 10 SMA/MA tersebut menyebutkan beberapa contoh yang penting misalnya;
Sementara itu, Dikotil (Dicotyledonae) merupakan semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip. Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau 5.
Untuk mempermudah, berikut adalah tabel ciri-ciri perbedaannya di cgkata.blogspot.com;
Mengutip Buku Biologi Kelas X karya Moch Anshori & Djoko Marton Bab 7 tentang Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae), dijelaskan secara singkat Monokotil (Monocotyledonae) merupakan semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak menyolok.
Menurut Ahli dalam Tjitrosoepomo, (2012) berpendapat bahwa Kelas monocotiledoneae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan jelas.
- Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melengkung, duduknya berseling (mengikuti rumus 1/2) atau membentuk rozet.
- Bunga berbilang 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga.
Lebih lengkap, pada buku kelas 10 SMA/MA tersebut menyebutkan beberapa contoh yang penting misalnya;
- Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa superba (kembang sungsang).
- Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agavesisalana (sisal).
- Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicummiliaceum (jewawut).
- Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alphinia galanga(laos), Kaempferia galanga (kencur).
- Famili Musaceae. Contohnya adalah Musa paradisica (pisang), Musa textilis (manila henep).
- Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).
- Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elaisquineensis (kelapa sawit).
- Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente)
Sementara itu, Dikotil (Dicotyledonae) merupakan semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip. Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau 5.
Untuk mempermudah, berikut adalah tabel ciri-ciri perbedaannya di cgkata.blogspot.com;
Ciri-ciri | Dikotil | Monokotil |
Bentuk akar | Memiliki sistem akar tunggang | Memiliki sistem akar serabut |
Bentuk sumsum atau pola tulang daun | Menyirip atau menjari | Melengkung atau sejajar |
Kaliptrogen / tudung akar | Tidak terdapat ada tudung akar | Ada tudung akar / kaliptra |
Jumlah keping biji atau kotiledon | Ada dua buah keping biji | satu buah keping biji saja |
Kandungan akar dan batang | Ada kambium | Tidak terdapat kambium |
Jumlah kelopak bunga | Biasanya kelipatan empat atau lima | Umumnya adalah kelipatan tiga |
Pelindung akar dan batang lembaga | Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil | Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza |
Pertumbuhan akar dan batang | Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar | Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar |
Post a Comment for "MEMBEDAKAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL"