Cgkata: Kesusastraan Melayu adalah sastra yang hidup dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat Melayu. Sastra Melayu adalah sastra yang hidup pada era melayu tradisional, yaitu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat.
Kasusastraan Melayu menurut penyampaiannya ada dua, yaitu sastra budaya yang disampaikan secara lisan dan tulisan.
Salah satu sastra lisan ialah karya sastra yang berbentuk pantun.
Lalu apakah itu pantun dan bagaimana ciri-ciri karya Kesusastraan budaya Melayu dalam puisi lama ini.
Berikut ini adalah penjelasan soal Kesusastraan Melayu tersebut yang dirangkum secara singkat dalam artikel cgkata.blogspot.com
Pantun dalam pengertian singkat, berarti jenis puisi lama yang merupakan sastra yang dilisankan. Sastra lisan ini yang paling awal dikembangkan oleh masyarakat Melayu.
Hal ini disebabkan oleh mudahnya dalam penyampaian dan pengucapan sastra lisan dan masyarakat lebih dahulu mengenal, serta menggunakan bahasa lisan sebagai sarana penyampaian sastra dibandingkan bahasa tulis yang baru dikenal dan digunakan kemudian.
Baca: PENGERTIAN, JENIS, CIRI-CIRI DAN CONTOH DARI PANTUN
Cgkata: itulah dia pengertian dan beragam jenis dari ciri-ciri pantun dalam dalam kebudayaan masyarakat Melayu. Setelah mengetahui pantun, jangan lupa untuk membaca karya-karya yang telah ada dan mencoba membuatnya sendiri, ya. Bagi Sobat cgkata yang ingin mempelajari lebih lanjut, dapat terus mengunjungi artikel blogger cgkata sebagai bahan referensi pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs dengan harapan bisa bermanfaat buat pengunjung cgkata.blogspot.com
Kasusastraan Melayu menurut penyampaiannya ada dua, yaitu sastra budaya yang disampaikan secara lisan dan tulisan.
Salah satu sastra lisan ialah karya sastra yang berbentuk pantun.
Lalu apakah itu pantun dan bagaimana ciri-ciri karya Kesusastraan budaya Melayu dalam puisi lama ini.
Berikut ini adalah penjelasan soal Kesusastraan Melayu tersebut yang dirangkum secara singkat dalam artikel cgkata.blogspot.com
PENGERTIAN DARI PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.Pantun dalam pengertian singkat, berarti jenis puisi lama yang merupakan sastra yang dilisankan. Sastra lisan ini yang paling awal dikembangkan oleh masyarakat Melayu.
Hal ini disebabkan oleh mudahnya dalam penyampaian dan pengucapan sastra lisan dan masyarakat lebih dahulu mengenal, serta menggunakan bahasa lisan sebagai sarana penyampaian sastra dibandingkan bahasa tulis yang baru dikenal dan digunakan kemudian.
Ciri-cirinya
Ciri-ciri pantun yaitu:- Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
- Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
- Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
- Baris 1 dan 2 adalah sampiran.
- Baris 3 dan 4 adalah isi.
CIRI-CIRI KESUSASTRAAN MELAYU KLASIK
Sastra melayu klasik adalah sastra lama yang lahir dari masyarakat lama atau tradisional. Yang dimaksud dengan masyarakat lama atau tradisional adalah masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat serta belum mendapat pengaruh dari dunia Barat. Berbagai jenis karya sastra yang lahir di era ini adalah mantra, pantun, syair, gurindam, dan lain sebagainya.Ciri-ciri
Sastra Melayu klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.- Anonim. Sebagian besar karya sastra Melayu klasik yang berkembang di tengah masyarakat tidak diketahui nama penciptanya.
- Pralogis. Cerita-cerita yang termasuk sastra Melayu klasik banyak diwarnai oleh hal-hal gaib dan tidak masuk akal.
- Menggunakan bahasa Melayu klasik. Karya-karya sastra Melayu klasik banyak menggunakan bahasa Melayu klasik seperti konon, alkisah, sahibul hikayat, dan lain sebagainya.
- Istana sentris. Kejadian atau peristiwa yang diceritakan dalam karya-karya sastra Melayu klasik sebagian besar tentang kehidupan istana seperti raja-raja, putri, pangeran, pahlawan, dan tokoh-tokoh mulia lainnya.
- Berkembang secara lisan. Karya-karya sastra Melayu klasik disebarluaskan secara lisan atau dari mulut ke mulut karena belum adanya media massa pada saat itu.
- Komunal. Cerita-cerita yang dikisahkan dalam sastra Melayu klasik merupakan milik bersama.Kurang dinamis. Dipandang dari masyarakat kekinian, perubahan yang terjadi dalam sastra Melayu klasik sangat lamban.
- Didaktis. Dari berbagai jenis sastra Melayu klasik sebagian besar bersifat didaktis atau memberikan pendidikan kepada pembacanya, baik moral maupun religius.
- Simbolis. Peristiwa-peristiwa dalam berbagai karya sastra Melayu klasik disajikan dalam bentuk lambang.
- Tradisional. Sastra Melayu klasik bersifat tradisional atau mempertahankan adat kebiasaan setempat.
- Imitatif. Sastra Melayu klasik bersifat imitatif atau meniru yang diwariskan secara turun temurun.
- Universal. Dalam arti, sastra Melayu klasik berlaku kapan pun, dimanapun, dan bagi siapa pun. Biasanya hal ini terkait dengan isi pesan yang ingin disampaikan.
Baca: PENGERTIAN, JENIS, CIRI-CIRI DAN CONTOH DARI PANTUN
Cgkata: itulah dia pengertian dan beragam jenis dari ciri-ciri pantun dalam dalam kebudayaan masyarakat Melayu. Setelah mengetahui pantun, jangan lupa untuk membaca karya-karya yang telah ada dan mencoba membuatnya sendiri, ya. Bagi Sobat cgkata yang ingin mempelajari lebih lanjut, dapat terus mengunjungi artikel blogger cgkata sebagai bahan referensi pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs dengan harapan bisa bermanfaat buat pengunjung cgkata.blogspot.com
Post a Comment for "PENGERTIAN PANTUN DAN CIRI-CIRINYA"