Makna dan Simbolisme dari Malam Kekuasaan

Malam Lailatul Qadar


Makna & Simbolisme dari Malam Lailatul Qadar atau Kekuasaan, cgkata.blogspot.com - Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling penting yang terjadi selama bulan Ramadhan yang penuh berkah. Bahkan, dalam Al-Quran, dalam surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT menetapkan bahwa keutamaan Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.


Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, ada beberapa indikasi dalam Al-Quran dan hadits yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan pentingnya malam ini.


Selain mengamati tanda-tanda dan berusaha untuk mencari malam Lailatul Qadar, sangat penting juga untuk memahami arti dan makna Lailatul Qadar itu sendiri.


Menurut Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya "Membumikan Al-Quran", beliau menjelaskan arti kata "qadar" dalam Al-Quran. Ada tiga penafsiran dari kata "qadar," yaitu sebagai berikut:


Pertama, qadar berarti ketetapan atau ketetapan, sehingga lailatul qadar dimaknai sebagai malam ketetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini diperkuat oleh para pengikutnya dengan Firman Allah dalam QS Ad-Dukhan ayat 3. Ada ulama yang memahami penetapan tersebut dalam batas waktu setahun.


Al-Quran yang diturunkan pada malam Lailatul Qadar menandakan bahwa pada malam tersebut Allah SWT mengatur dan menetapkan rencana dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW, untuk membimbing manusia menuju agama yang benar, yang pada akhirnya menentukan perjalanan sejarah manusia, baik sebagai individu maupun sebagai komunitas.


Kedua, qadar melambangkan kemuliaan. Malam itu adalah malam yang mulia tidak seperti malam-malam lainnya. Ia mulia karena dipilih sebagai malam turunnya Al-Quran dan menjadi titik awal dari semua kemuliaan yang dapat diraih.


Konsep kemuliaan disebutkan dalam ayat 91 Surat Al-An'am, yang berbicara tentang orang-orang musyrik: Mereka tidak memberikan penghormatan kepada Allah sebagaimana mestinya, ketika mereka mengatakan bahwa Dia tidak mewahyukan apapun kepada manusia.


Konsep ketiga, qadar, menandakan kesempitan. Malam itu adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, menyebabkan mereka berkerumun, seperti yang dinyatakan dalam Surat Al-Qadar: "Pada malam itu, malaikat dan ruh (Jibril) turun dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."


Istilah "qadar" yang berarti sempit digunakan oleh Al-Quran, antara lain, dalam ayat 26 Surat Ar-Ra du: "Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya" (Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya).


Pada malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amal kebaikan seperti melaksanakan salat malam, membaca Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama.

Post a Comment for "Makna dan Simbolisme dari Malam Kekuasaan"