Melihat Lebih Dekat Sejarah Polisi Wanita

polwan
polwan

Sobat Cgkata, tahukah bahwa setiap tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Polisi Wanita Kepolisian Negara Republik Indonesia (disingkat Polri) atau Hari Polwan? Pada 1 September 2023 ini merupakan Hari Ulang Tahun Polwan yang ke-75. Tema yang diangkat pada hari jadi tahun ini adalah “Polri yang Presisi, Polwan Siap Mendukung Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju”.


Polisi Wanita Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polwan) terbentuk dari inisiatif organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi pada 1948. Saat itu kepolisian setempat menghadapi kesulitan-kesulitan memeriksa korban, tersangka, atau saksi yang berjenis kelamin perempuan, terutama pemeriksaan fisik dalam menangani kasus. Akibatnya, Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita.


Karena itu, organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi meminta pemerintah untuk mengikutsertakan wanita dalam pendidikan kepolisian. Atas dasar itulah Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera di Bukittinggi memberikan kesempatan para wanita menjadi polisi.


Dari proses seleksi tersebut, pada 1 September 1948 terpilihlah enam wanita pertama yang resmi disertakan dalam pendidikan kepolisian di SPN Bukittinggi. Keenam wanita itu ikut pendidikan kepolisian bersama 44 siswa laki-laki. Keenam wanita itu adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).


Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.


Secara umum, Polwan memiliki tugas dan tanggung jawab adalah yang sama dengan polisi laki-laki seperti yang tercantum dalam UU Kepolisian No. 2 Tahun 2002 pasal 13, yaitu tugas pokok Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian berdasarkan persyaratan penerimaan Polri (www.Polri.go.id), untuk menjadi seorang polisi wanita, serangkaian proses harus dijalani dimulai dari seleksi, mengikuti pendidikan kepolisian setelah minimal lulus sekolah menengah, diangkat dengan surat keputusan Presiden atau Kapolri menjadi anggota Polri dan berdinas aktif dalam penugasan kepolisian. Adanya Polwan sangat membantu institusi Kepolisian dalam menangani berbagai kasus yang berhubungan dengan kejahatan wanita, anak-anak dan remaja. Lalu, berkaitan dengan tugas dan fungsi seorang polisi, peran polisi wanita kini sudah meliputi bidang kesersean, intelijen, operasi dan pengendalian massa, provost, air dan udara, serta lalulintas di lapangan. Polisi wanita pun telah mendapatkan kesempatan yang luas untuk menduduki jabatan strategis, semacam Kapolsek, Kapolres bahkan Kapolda (Setiawan. A, 2008).


Nah, Sobat Cgkata itulah sejarah pembentukan dan perjuangan Polwan. Semoga bisa menambah pengetahuan Sobat Cgkata mengenai Polwan, ya. Selamat Hari Polisi Wanita! Semoga Polri termasuk Polwan Indonesia selalu tangguh untuk menciptakan ketentraman dan keamanan masyarakat khususnya dalam mendukung pemilu damai, Dirgahayu.


Penulis: Pengelola Blog Cgkata.blogspot.com

Referensi:
https://tribratanews.basel.babel.polri.go.id/2023/08/04/inilah-logo-dan-tema-hari-ulang-tahun-polisi-wanita-hut-polwan-ke-75-tahun-2023/
https://museumpolri.org/home/sejarah_polwan

Post a Comment for "Melihat Lebih Dekat Sejarah Polisi Wanita"