HARI SANTRI NASIONAL |
Selamat Hari Santri!!
Santri merupakan sosok yang memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional, khususnya dalam rangka mengisi dan memberi keteladanan yang kuat bagi Indonesia. Sebab karakter santri itu adalah penuntut ilmu, kerja sama yang saling mendukung, keteladanan, kepemimpinan, pengorbanan, konstruktif dalam berpikir, persuasif dalam memberi argumentasi, suka memberi baik morial maupun materil, dan suka melayani. Ciri-ciri santri inilah yang harus ditanamkan bagi kaum santri.
Sejarah Hari Santri
Hari Santri Nasional erat kaitannya dengan perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan dan memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Peringatan ini berawal dari penghormatan pemerintah di era Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo atas jasa perjuangan ulama melalui tokoh-tokoh Islam seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Ahmad Dahlan, H.O.S Cokroaminoto, dan masih banyak yang lainnya. Penghormatan ini tertuang di Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional. Aturan itu ditetapkan sejak 15 Oktober 2015.
Melansir situs resmi kemenag, dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, KH. Hasyim Asy'ari memimpin perumusan fatwa 'Resolusi Jihad' di kalangan kiai pesantren. Fatwa yang ditetapkan pada 22 Oktober 1945 itu berisi kewajiban berjihad untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan kolonial yang masih ada di Indonesia, hingga mencapai puncak perlawanan pada 10 November 1945, yang juga dikenal sebagai cikal bakal peringatan Hari Pahlawan.
Sejarah soal Resolusi Jihad diceritakan dari Buku berjudul "KH. Hasyim Asy'ari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri" terbitan Museum Kebangkitan Nasional. Dalam tulisan Rijal Muumaziq, Resolusi Jihad bermula dari memanasnya kondisi Indonesia pasca kemerdekaan.
Ada pula peristiwa perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945 yang pada akhirnya membawa Presiden Soekarno berkonsultasi kepada KH. Hasyim Asy'ari, yang punya pengaruh di hadapan para ulama.
Soekarno melalui utusannya menanyakan hukum mempertahankan kemerdekaan. KH. Hasyim Asy'ari kemudian menjawab dengan tegas bahwa umat Islam perlu melakukan pembelaan terhadap tanah air dari ancaman asing. Pada 17 September 1945, KH. Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan para penjajah.
Selanjutnya, para ulama se-Jawa dan Madura menetapkan Resolusi Jihad dalam sebuah rapat di Kantor Pengurus Besar NU di Bubutan, Surabaya pada 21-22 Oktober 1945. Adapun keputusan itu kemudian disebarluaskan melalui masjid, musala bahkan dari mulut ke mulut.
Resolusi jihad sengaja tidak disiarkan melalui radio atau surat kabar atas dasar pertimbangan politik. Namun resolusi ini disampaikan oleh Pemerintah melalui surat kabar Kedaulatan Rakyat pada 26 Oktober 1945.
Kelahiran fatwa 'Resolusi Jihad' di kalangan kiai pesantren oleh KH. Hasyim Asy'ari ini yang mencerminkan semangat para kiai ataupun ulama hingga santri nasional ini menjadi latar belakang sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober yang sampai saat ini terus dirayakan.
Tema dan Logo Hari Santri 2023
Pemerintah melalui Kementerian Agama RI (kemenag) telah memberikan apresiasi terhadap dedikasi santri di Indonesia. Tema Hari Santri Nasional tahun 2023 adalah “jihad santri jayakan negeri”. Melalui tema ini, kami ajak para santri untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital,” ungkap Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jumat (6/10/2023). Jihad santri secara kontekstual adalah jihad intelektual, di mana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital, seperti diungkapkan oleh Menag. Adapun logo Hari Santri Nasional 2023 yang ditetapkan oleh Kemenag adalah sebagai berikut.:
Makna dari tema dan logo tersebut adalah semangat membara para santri turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital. Santri adalah teladan dalam menjalani jihad ini. Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, mereka memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya. Mereka juga ikut mengisi ruang-ruang digital untuk penguatan literasi keagamaan yang moderat berdasarkan prinsip Islam rahmatan lil alamin.
Jika diperhatikan dengan seksama logo terdiri atas gambar dan simbol berupa: bendera merah putih dan api berkobar, jaringan digital, empat pilar, titik berwarna kuning di atas empat pilar, simbolisasi huruf Nun, dan goresan tinta. Logo didesain dengan lima warna, yaitu merah, putih, hijau, orange, dan biru.
- Bendera Merah Putih dan Api yang Berkobar. Ini mengandung makna semangat nasionalisme. Salah satu ciri yang melekat pada diri santri adalah mencintai tanah air (hubbub al-wathan).
- Jaringan Digital. Ini mengandung makna transformasi teknologi digital. Santri juga turut melakukan transformasi teknologi digital.
- Empat Pilar. Gambar ini bermakna empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Titik Berwarna Kuning di Atas Empat Pilar. Ini mengandung makna santri siaga menjaga empat pilar kebangsaan.
- Simbolisasi Huruf Nun. Bentuk huruf nun yang menyerupai tempat tinta adalah simbol pengetahuan.
- Goresan Tinta. Ini mengandung makna jihad santri zaman ini adalah mengembangkan ilmu pengetahuan pesantren dengan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri.
Ada lima warna dalam komposisi logo, yaitu merah, putih, hijau, orange, dan biru. Warna merah mencerminkan semangat yang menyala dalam berjuang. Warna putih melambangkan kesucian dan kemurnian.
Warna hijau sering dikaitkan dengan Islam dan warna ini mencerminkan nilai‑nilai agama, kedamaian, dan pertumbuhan. Warna orange menciptakan kontras dan eceriaan, menggambarkan semangat, antusiasme, dan energi dalam upaya memajukan negeri. Warna biru adalah lambang kecerdasan dan kebijaksanaan.
__________________________________________________
Penulis : Pengelola blog cgkata.blogspot.com
Sumber tulisan https://kemenag.go.id/pers-rilis/rilis-logo-hari-santri-2023-menag-jayakan-negeri-dengan-jihad-intelektual-di-era-transformasi-digital-QghAw
Post a Comment for "HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2023"