MAULID NABI MUHAMMAD SAW: PENGERTIAN, SEJARAH DAN KATA UNTUK DISAMPAIKAN PADA HARI INI

Maulid Nabi Muhammad Saw 12 Rabiul Awal 1444 Hijriah, di Indonesia jatuh pada hari Sabtu, tanggal 8 Oktober 2022. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) cgkata.blogspot.com - Untuk memaknai mengapa Hari Nabi Muhammad SAW baik itu hari milad dan hari Isra Mi'raj diperingati oleh umat Islam bukan hanya di Indonesia, namun juga seluruh dunia. Mari ketahui apa yang dimaksud dengan hari besar suci ini.

Baca: INILAH KUMPULAN KATA MUTIARA DAN UCAPAN SELAMAT MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1444 H 2022

https://cgkata.blogspot.com/
Gambar ucapan kata tema maulid nabi muhammad saw 8 Oktober 2022!


PENGERTIAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Secara etimologis, Maulid Nabi Muhammad Saw bermakna (hari), tempat atau waktu kelahiran Nabi yakni peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Secara terminologi, Maulid Nabi adalah sebuah upacara keagamaan yang diadakan kaum muslimin untuk memperingati kelahiran Rasulullah Saw. Hal itu diadakan dengan harapan menumbuhkan rasa cinta pada Rasululllah Saw. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad Saw wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad Saw, dengan cara menyanjung Nabi, mengenang, memuliakan dan mengikuti perilaku yang terpuji dari diri Rasulullah Saw.


Al-Qasthalani sebagaimana dikutip oleh Ja'far Murtadha al-Amaly berkata, “Selama umat Islam masih melakukan perayaan peringatan Maulid Nabi dan melaksanakan pesta-pesta, memberikan sedekah pada malam itu dengan berbagai macam kebaikan, menampakkan kebahagiaan, menambahkan perbuatan yang baik, melaksanakan pembacaan sejarah Maulid Nabi, dan memperlihatkan bahwa Maulid tersebut mendatangkan berkah kepada mereka dengan keutamaan yang bersifat universal... sampai pada perkataannya. “... maka Allah pasti memberikan rahmat pada seseorang yang mengadakan perayaan Maulid tersebut sebagai hari besar, dan bila penyakit hatinya bertambah, ia akan menjadi obat yang dapat melenyapkannya.”


SEJARAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Kegiatan peringatan Maulid Nabi belum dilaksanakan pada zaman Nabi, tetapi pekerjaan itu dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya secara umum. Walaupun tidak ada nash yang nyata tetapi secara tersirat Allah dan Rasul-Nya menyuruh kaum muslimin untuk merayakan suatu hari yang menjadi peringatan-peringatan seperti Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Nuzulul Qur'an, tahun baru Islam, hari Asyura' dan lain-lain. Di antara dalil yang menjadi dasar Maulid Nabi yang artinya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendatangi kota Madinah, lalu didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Maka beliau pun bertanya kepada mereka, “Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?” mereka menjawab, “Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan Kaumnya, dan menenggelamkan Fir'aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada kalian.” kemudian beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum puasa di hari itu. (HR. Bukhari Muslim)


Dari dalil diatas cgkata.blogspot.com, Al-Hafid Ibnu Hajar al-Asqalani yaitu pengarang Syarh Shahih Bukhari yang bernama Fatkhul Bari’ mengatakan bahwa dari hadis tersebut dapat dipetik hukum:
  • Umat Islam dibolehkan bahkan dianjurkan agar memperingati harihari bersejarah, hari-hari yang dianggap besar seperti Maulid Nabi, Isra' Mi'raj dan lain-lain.
  • Nabi pun memperingati hari karamnya Fir‟aun dan bebasnya Musa dengan melakukan puasa Asyura sebagai rasa syukur atas hapusnya yang bathil dan tegaknya yang hak.



Selanjutnya dalil yang berkaitan dengan Maulid Nabi sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah Swt surat al-A'raf ayat 157 yang artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. al-A'raf: 157)



Dalam ayat ini dinyatakan dengan tegas bahwa orang yang memuliakan Nabi Muhammad Saw, adalah orang yang beruntung. Merayakan Maulid Nabi termasuk dalam rangka memuliakannya. Ayat di atas sangat umum dan luas. Artinya, apa saja yang dikerjakan kalau diniatkan untuk memuliakan Nabi maka akan mendapat pahala. Yang dikecualikan ialah kalau memuliakan Nabi dengan suatu yang setelah nyata haramnya dilarang oleh Nabi seperti merayakan Maulid Nabi dengan judi, mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak, pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin al-Ayyubi (1138 Hijriah / 1193 M). Adapula yang berpendapat bahwa idenya sendiri justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem.


Fakta yang sesungguhnya dari kehidupan Rasulullah Saw menegaskan bahwa tidak ada riwayat yang menyebutkan beliau pada tiap ulang tahun kelahirannya melakukan ritual tertentu. Bahkan para shahabat beliau pun tidak pernah kita baca dalam sejarah pernah mengadakan ihtifal (seremoni) secara khusus setiap tahun untuk mewujudkan kegembiraan karena memperingati kelahiran Nabi Saw. Bahkan upacara secara khusus untuk merayakan ritual maulid Nabi Saw juga tidak pernah kita dari generasi tabi'in hingga generasi salaf selanjutnya.


Perayaan seperti ini secara fakta memang tidak pernah diajarkan, tidak pernah dicontohkan dan juga tidak pernah dianjurkan oleh Rasulullah Saw, para shahabat bahkan para ulama salaf di masa selanjutnya. Perayaan mauled Nabi Saw secara khusus baru dilakukan di kemudian hari, dan ada banyak versi tentang siapa yang memulai tradisi ini. Sebagian mengatakan bahwa Shalahuddin al-Ayyubi yang mula-mula melakukannya, sebagai reaksi atas perayaan natal umat Nasrani. Karena saat itu di Palestina, umat Islam dan Nasrani hidup berdampingan. Sehingga terjadi interaksi yang majemuk dan melahirkan berbagai pengaruh satu sama lain.


Versi lain menyatakan bahwa perayaan maulid ini dimulai pada masa dinasti Daulah Fatimiyyah di Mesir pada akhir abad keempat hijriyah. Hal itu seperti yang ditulis pada kitab al-A'yad wa atsaruha alal Muslimin oleh Sulaiman bin Salim as-Suhaimi. Disebutkan bahwa para khalifah Bani Fatimiyyah mengadakan perayaan-perayaan setiap tahunnya, di antaranya adalah perayaan tahun baru, Asyura, maulid Nabi Saw bahwa termasuk maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husein serta maulid Fatimah dan lain-lainnya. dan masih banyak versi lainnya lagi.



CARA MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW, bukan sekadar dengan melantunkan sholawat. Bukan sekadar cuma mengatakan, saya mencintai Nabi Muhammad. Tapi lebih dari itu, yaitu benar-benar bisa meneladani dan mencontoh apa yang diajarkan oleh Nabi, Apabila ini dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun bernegara maka InsyaAllah kita akan selamat dunia akhirat.


KATA-KATA MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW UNTUK DISAMPAIKAN PADA HARI INI SEBAGAI UCAPAN DAN HARAPAN

Kepada sahabat umat Islam, cgkata sampaikan ucapan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1444, di Indonesia jatuh pada hari Sabtu, tanggal 8 Oktober 2022!. Kegembiraan telah bersinar terang dari kelahiran sang suri tauladan Rasulullah. Rayakan kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW dengan berbagai bentuk kegiatan seperti pembacaan shalawat nabi, syair barzanji, dll sebagai upaya untuk mengenal akan keteladanan Nabi sebagai pembawa ajaran agama Islam.


Demikianlah pengertian, sejarah, dan kata untuk disampaikan pada hari Maulid Nabi Muhammad SAW, di cgkata.blogspot.com seraya mengucapkan selamat menyambut bulan mulud 1444/2022.


DAFTAR PUSTAKA

Hizbut Tahrir Indonesia, Peringatan Maulid Nabi Saw, Agar Tidak Menjadi Tradisi dan Seremoni Belaka, Bulletin al-Islam, hlm. 1, Edisi 348/Tahun XIV, tahun 2007.

Imam Bukhari, Shahih al-Bukhari, Darul Fikr, Libanon, t.th., hlm. 241

Ja'far Murtadha al- Amaly, Perayaan Haul dan Hari-hari Besar Islam Bukan Suatu yang Haram, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996, hlm. 21.

Nico Kaptein, Perayaan Hari Sejarah Lahir Nabi Muhammad Saw, Asal Usul Sampai Abad ke 10/16, terj Lillian D. Tedjasudhana, INIS, Jakarta 1994, hlm. 10.

Sirajudin Abbas, 40 Masalah Agama 2, Pustaka Tarbiyah, Jakarta, 2004, hlm.182.

Post a Comment for "MAULID NABI MUHAMMAD SAW: PENGERTIAN, SEJARAH DAN KATA UNTUK DISAMPAIKAN PADA HARI INI"