Apa Makna Idul Adha dan Qurban bagi Umat Islam?

Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha dan Qurban pada Kamis (29/6). Apa sebenarnya makna Idul Adha dan Qurban bagi umat Islam?
Ilustrasi. Makna Idul Adha dan Qurban bagi umat Islam adalah untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. (FOTO/GRAFIS CGKATA)



Jakarta, CGKATA.blogspot.com -- Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha dan Qurban pada Kamis (29/6). Apa sebenarnya makna Idul Adha dan Qurban bagi umat Islam?


Idul Adha dan Qurban merupakan hari untuk merayakan lebaran haji juga dalam sejarah Islam ini memperingati peristiwa Qurban (baca: kurban), yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan puteranya, Nabi Ismail. Hal ini dilakukan oleh Beliau sebagai bentuk kepatuhan an kesabarannya atas perintah Allah SWT.

Baca juga: 24 Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444H/2023 yang Penuh Makna dan Menginspirasi

Seperti yang diketahui, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk kecintaan dan kepatuhan Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS. Namun saat Nabi Ibrahim AS hendak menyembelih Nabi Ismail AS, Allah SWT lantas menggantikannya dengan kambing yang gemuk untuk dikurbankan. Hal tersebut tentu memberikan hikmah kepada Umat Islam bahwa pengorbanan merupakan sebagai bentuk rasa syukur dan ikhlas. Pengorbanan juga salah satu kunci sukses kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.


Selain Idul Fitri, Idul Adha dan Qurban sangat penting buat umat Islam seluruh dunia. Makna Idul Adha dan Qurban bagi Umat Islam yakni sebagai bentuk refleksi, perhatian, welas asih di mana menjadi momen untuk merenungkan ajaran Islam dan mengamalkannya.


Menghimpun informasi dari berbagai sumber, Idul Adha dan Qurban mengingatkan umat Islam untuk senantiasa hidup dalam ketaqwaan melaksanakan perintah Allah SWT. Artinya, mempraktikkan ajaran Islam lewat perbuatan baik dan bermurah hati.


Apa yang bisa dilakukan di perayaan Idul Adha dan Qurban?

Implementasi ajaran Islam bisa dilakukan lewat melaksanakan rukun Iman dan rukun Islam.


Rukun iman adalah dasar kepercayaan dalam Islam yang wajib diamalkan oleh orang yang beriman. CgKata 'rukun' sendiri memiliki arti dasar atau pokok yang harus dikerjakan. Sementara 'iman' bermakna yakin atau percaya. Umat Islam wajib memahami dan mengamalkan tiap rukun iman di kehidupan sehari-hari. Dan rukun islam adalah lima perkara dasar islam yang menjadi syarat utama untuk menjadi sosok muslim yang sempurna. Kelima perkara ini terdiri dari syahadat, salat, zakat, puasa, dan naik haji bagi yang mampu.


Dikutip dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Idul Adha dan Qurban juga bisa dirayakan dengan shalat Idul Adha, memberikan daging Qurban (kurban) kepada yang membutuhkan, berkumpul bersama keluarga, dan berdoa untuk kebahagiaan umat manusia.


Inti dari perayaan Idul Adha dan Qurban adalah semangat berbagi untuk sesama, mendorong kepatuhan terhadap perintah Allah SWT, dan penegasan nilai serta ajaran agama Islam.


Bagaimana perayaan Idul Adha dan Qurban di berbagai Daerah di Indonesia?

Umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan Qurban saat peringatan Idul Adha atau Idul Qurban 1443 Hijriyah tahun 2022 di Lapangan Merdeka, Kota Solok, Sumatra Barat, Minggu (10/7/2022). FOTO/Megi Nofendra/solokkota.
Ilustrasi. Makna Idul Adha dan Qurban bagi umat Islam adalah untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. (FOTO/MEGI NOFENDRA)


Di Indonesia, pusat perayaan Idul Adha ada di Masjid Istiqlal, Jakarta.


Tahun ini, Agenda mengetahui agenda maupun kajian mengenai Idul Adha dan Qurban dapat mengunjungi website resmi Masjid Istiqlal di istiqlal.or.id/webpage/agenda


Sementara agenda di daerah lain di Indonesia, Idul Adha dan Qurban dilihat dari sisi religius dan tradisi. Misal, di daerah Semarang, Jawa Tengah terdapat agenda Apitan. Tradisi Apitan ini merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang diberikan oleh Yang Maha Esa. Di Semarang, tradisi ini biasa diisi dengan pembacaan do’a yang dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani, ternak, dan nantinya hasil tani yang diarak ini akan diambil secara berebutan oleh masyarakat setempat. Tradisi ini dipercaya menjadi kebiasaan para Wali Songo dulu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur di perayaan Idul Adha.


Selain di daerah Semarang, Jawa Tengah terdapat agenda Meugang di Aceh. Jika perayaan hari besar agama Islam akan tiba, banyak sekali pedagang daging akan menjajakan daging-daging segar yang digantung dan bisa dibeli oleh masyarakat Aceh. Tradisi Meugang yang berasal dari kata Makmeugang, adalah tradisi yang sangat familiar untuk masyarakat Aceh terutama di saat hari-hari besar keagamaan. Tradisi Meugang sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan beraneka ragam masakan. Sejarah Meugang berawal pada masa kerajaan Aceh dengan memotong hewan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Tradisi ini merupakan ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh dan sampai saat ini tetap dilestarikan oleh seluruh masyarakat Aceh saat menyambut hari-hari besar suci umat islam.


Namun demikian, perayaan dengan cara maupun tradisi apa pun akan tetap bermuara pada makna Idul Adha dan Qurban bagi umat Islam, yakni momen mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. (cgk/kak)

Post a Comment for "Apa Makna Idul Adha dan Qurban bagi Umat Islam? "