Hari Pohon Sedunia 2025: Menanam Harapan, Menjaga Bumi, dan Merawat Kehidupan

Anak-anak menanam pohon memperingati Hari Pohon Sedunia 2025
Sumber: FAO / Wikimedia Commons

Setiap tanggal 21 November, dunia memperingati Hari Pohon Sedunia atau World Tree Day — sebuah momentum reflektif untuk mengingat betapa pentingnya pohon dalam menjaga keseimbangan bumi. Hari ini tidak sekadar simbol menanam bibit, tetapi ajakan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab manusia terhadap alam yang menumbuhkannya.

Pada tahun 2025, Hari Pohon Sedunia mengangkat semangat “Plant a Tree, Grow a Future” — menanam pohon, menumbuhkan masa depan. Tema ini selaras dengan misi global FAO dan program UNEP yang mendorong penanaman miliaran pohon untuk melawan perubahan iklim.

Sejarah dan Latar Belakang Hari Pohon Sedunia

Peringatan ini berawal dari gerakan World Tree Day yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1954 oleh para pecinta lingkungan internasional. Tujuannya sederhana namun mendalam: meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang pentingnya pohon bagi kehidupan.

Di Indonesia, semangat ini sejalan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia setiap 28 November yang dicanangkan melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2008. Keduanya memiliki pesan yang sama — menjaga bumi dimulai dari satu pohon.

Makna Hari Pohon Sedunia 2025

Pohon adalah simbol kehidupan. Dari akar yang menancap hingga daun yang meneduhkan, setiap bagian dari pohon adalah cerminan tentang keseimbangan alam dan kesabaran dalam pertumbuhan.

Seperti dikatakan oleh Kemendikbudristek dalam program pendidikan lingkungan hidup, menanam pohon bukan sekadar tindakan ekologis, tetapi juga bentuk pendidikan karakter — menumbuhkan empati, tanggung jawab, dan rasa syukur.

Menanam satu pohon berarti memberi napas bagi bumi, teduh bagi generasi, dan harapan bagi masa depan.

Perbedaan Hari Pohon Sedunia dan Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Pohon Sedunia diperingati pada 21 November dan bersifat internasional, diinisiasi oleh komunitas lingkungan global. Sementara Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati pada 28 November sebagai bagian dari kebijakan nasional dalam pelestarian hutan dan reboisasi.

Keduanya saling melengkapi — Hari Pohon Sedunia mengingatkan kesadaran global, sementara Hari Menanam Pohon Indonesia menggerakkan aksi nyata di tingkat lokal.

Menanam Pohon, Menanam Harapan

Setiap pohon yang tumbuh adalah doa yang hidup. Dalam setiap daunnya tersimpan udara bersih, dalam setiap akarnya tersimpan kekuatan bumi. Menanam pohon berarti menanam kehidupan — bukan hanya untuk manusia, tetapi untuk seluruh makhluk yang berbagi bumi yang sama.

Nilai ini sejalan dengan pesan reflektif dari Hari Buku Anak Sedunia 2025 — bahwa cinta dan kepedulian perlu diajarkan sejak kecil, termasuk kepedulian terhadap alam. Begitu pula dengan semangat Kata Indah Tentang Anak-anak, di mana setiap anak diajak mengenal makna cinta yang tumbuh bersama bumi.

Cara Sederhana Merayakan Hari Pohon Sedunia 2025

  • Menanam satu pohon bersama anak-anak di halaman rumah atau sekolah.
  • Mengadakan kegiatan “Satu Buku, Satu Pohon” di lingkungan sekolah.
  • Mengikuti kampanye hijau lokal atau program reboisasi daerah.
  • Mengajarkan anak mengenal jenis pohon asli Indonesia.
  • Membaca buku bertema lingkungan dan berdiskusi bersama keluarga.

Bumi Bertumbuh Bersama Cinta

Pohon mengajarkan kita arti kesabaran dan ketulusan. Mereka berdiri tegak tanpa banyak bicara, namun memberi kehidupan bagi dunia. Menanam pohon adalah bentuk cinta yang paling nyata — cinta yang tidak menuntut, tapi memberi tanpa batas.

Semoga setiap langkah kita hari ini menjadi akar bagi kehidupan esok. Karena di tangan manusia, bumi bisa kembali hijau, dan di hati anak-anak, harapan itu bisa tumbuh.


Ditulis oleh CGKATA (cgkata.blogspot.com). Terima kasih telah mencantumkan CGKATA sebagai sumber inspirasi dan rujukan tulisan.

Post a Comment for "Hari Pohon Sedunia 2025: Menanam Harapan, Menjaga Bumi, dan Merawat Kehidupan"