Hari Hutan Sedunia 2025: Menjaga Hutan, Menyelamatkan Bumi, dan Menumbuhkan Harapan

Hutan tropis Indonesia yang menjadi paru-paru dunia dalam peringatan Hari Hutan Sedunia 2025
Sumber: FAO / Wikimedia Commons

Setiap 21 Maret, dunia memperingati Hari Hutan Sedunia atau International Day of Forests. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2012 sebagai pengingat akan pentingnya hutan bagi kehidupan di bumi.

Hutan bukan sekadar kumpulan pepohonan. Ia adalah sistem kehidupan yang menopang udara, air, dan tanah — tempat bernaungnya jutaan spesies dan sumber penghidupan bagi manusia. Tahun 2025, Hari Hutan Sedunia mengusung semangat global “Forests and Innovation: New Solutions for a Better World”, tema resmi dari FAO (Food and Agriculture Organization) yang menyoroti pentingnya inovasi dalam melindungi hutan dan keberlanjutan bumi.

Sejarah Hari Hutan Sedunia (21 Maret)

Hari Hutan Sedunia pertama kali diusulkan oleh European Confederation of Agriculture (ECA) pada tahun 1971. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran global terhadap peran hutan dalam kehidupan manusia. Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkannya sebagai International Day of Forests, di bawah koordinasi FAO dan UNEP.

Di Indonesia, peringatan ini memiliki makna yang sangat relevan. Sebagai negara dengan luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia, Indonesia memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim global. Hutan Indonesia adalah paru-paru dunia yang menyerap karbon, menjaga keanekaragaman hayati, dan melindungi kehidupan masyarakat adat.

Tema Hari Hutan Sedunia 2025: Inovasi untuk Dunia yang Lebih Baik

Tema “Forests and Innovation: New Solutions for a Better World” mengajak masyarakat dunia untuk berinovasi dalam menjaga hutan: dari teknologi pemantauan satelit, sistem agroforestri modern, hingga edukasi lingkungan berbasis anak dan keluarga.

Inovasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan cara berpikir,  bahwa menjaga hutan bukan tanggung jawab segelintir orang, melainkan panggilan moral seluruh umat manusia.

Makna dan Pentingnya Menjaga Hutan

Hutan adalah penopang kehidupan. Tanpa hutan, udara kehilangan keseimbangannya, air kehilangan sumbernya, dan manusia kehilangan tempat bernaungnya. Menurut UN Environment Programme (UNEP), lebih dari 1,6 miliar orang di dunia menggantungkan hidup pada hutan, sementara hutan juga menyimpan 80% keanekaragaman hayati darat.

Menjaga hutan berarti menjaga masa depan anak-anak kita. Seperti pesan dalam Hari Buku Anak Sedunia 2025, kecintaan terhadap alam dan pengetahuan harus ditanam sejak dini. Begitu pula nilai kasih dan tanggung jawab yang disampaikan dalam Kata Indah Tentang Anak-anak, bahwa anak yang mengenal alam, akan tumbuh mencintai kehidupan.

Hari Hutan Sedunia 2025: Menjaga Hutan, Menyelamatkan Bumi, dan Menumbuhkan Harapan

Hubungan Hari Hutan Sedunia dan Hari Pohon Sedunia

Banyak yang mengira Hari Hutan Sedunia dan Hari Pohon Sedunia sama, padahal keduanya memiliki fokus berbeda namun saling melengkapi. Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November berfokus pada gerakan menanam dan merawat pohon. Sementara Hari Hutan Sedunia menyoroti ekosistem hutan secara utuh, mulai dari tanah, udara, hewan, hingga peran sosial manusia di dalamnya.

Keduanya memiliki pesan universal: bahwa bumi akan tetap hidup jika manusianya mau menanam, menjaga, dan menghormati alam.

Cara Memperingati Hari Hutan Sedunia di Sekolah dan Komunitas

  • Mengadakan kegiatan menanam pohon di lingkungan sekolah.
  • Mengajak anak mengenal fungsi hutan melalui buku dan film edukatif.
  • Membuat karya seni bertema “Hutan dan Kehidupan”.
  • Mendukung kampanye reboisasi atau adopsi pohon lokal.
  • Mendiskusikan topik konservasi hutan dalam kegiatan belajar.

Kegiatan sederhana ini tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menumbuhkan cinta dan kesadaran akan keberlanjutan alam.

Hutan Adalah Nafas Bumi

Dalam keheningan hutan, bumi bernafas. Dalam kesejukan daun dan akar, hidup menemukan keseimbangannya. Menjaga hutan berarti menjaga kehidupan bukan hanya untuk kita, tetapi untuk anak-anak yang akan mewarisi bumi ini.

Seperti dalam Hari Pohon Sedunia 2025, setiap langkah kecil menanam atau menjaga pohon adalah bentuk cinta yang nyata bagi alam. Mari terus menanam harapan, menjaga hutan, dan menyelamatkan bumi, karena masa depan selalu tumbuh dari akar yang kita rawat hari ini.


Ditulis oleh CGKATA (cgkata.blogspot.com). Terima kasih telah mencantumkan CGKATA sebagai sumber inspirasi dan rujukan tulisan.

Posting Komentar untuk "Hari Hutan Sedunia 2025: Menjaga Hutan, Menyelamatkan Bumi, dan Menumbuhkan Harapan"